ššš§š¤šš¤šØš£šŖšØšš£š©šš§š.š¾š¤š¢-š½š¤š¢ššš£š Dinas Ketahanan Pangan melalui Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tahun 2024 dengan sejumlah peserta dari OPD lingkup Kabupaten Bombana.Kegiatan ini berlangsung selama satu hari di Aula Rapat kantor Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Bombana (3/9/24)
Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA Kabupaten Bombana disusun sebagai instrument untuk pemantauan Ketahanan Pangan Wilayah FSVA telah digunakan sebagai indikator kinerja kunci untuk evaluasi kinerja pembangunan pangan daerah.
Tujuan Penyusunan FSVA adalah untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan dijadikan dasar rekomendasi program pengentasan kerawanan pangan memberi informasi dimana, mengapa, menghasilkan rekomendasi.
Kegiatan pertemuan Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bombana, Mahyuddin, S.Sos., M.Si.,Ā turut hadir Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan, Sulaiman, S.H., M.M., sekaligus pemateri dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bombana, A. Ernawati, S.P.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bombana, Mahyuddin,S.Sos.,M.Si mengatakan penyediaan informasi situasi ketahanan pangan menjadi salah satu tonggak penting dalam pembanguan pangan di Indonesia, salah satunya dilakukan melalui penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas_FSVA. Dari hasil FSVA tersebut, dapat diketahui daerah (kecamatan/desa) mana yang rentan dan faktor apa yang mempengaruhi hingga hal itu terjadi dan apa penyebabnya
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau FSVA menjadi sangat penting karena sebagai indikator kinerja pembangunan pangan di daerah yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2017-2022.
Sistem informasi Pangan dan Gizi memiliki peran yang sangat strategis untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembangunan sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi.
Sementara itu Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bombana mengatakan Dinas Ketahanan Pangan harus membentuk Satgas Pangan yang melibatkan beberapa OPD terkait dan harus ada kolaborasi bersama dalam penanganan program suatu masalah. KAMPIRI (Kampung Pangan Mandiri) merupakam akronim dari lumbung pangan yang merupakan identitas dari suku Moronene yang diperuntukan sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan saat mengahadapi paceklik atau musim kekeringan. (**)