Terobosnusantara.Com-Bombana Sekertaris Daerah Kabupaten Bombana, Drs. Man Arfa, M,Si mewakili Pj. Bupati Bombana mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio dan TBC secara Virtual melalui Zoom Meeting di ruang Rapat Bupati Bombana, rakor ini digelar oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) diikuti Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia, Senin (15/7/2024).
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi indonesia saat ini sangat bagus dengan angka 5,11%, naik dari sebelumnya hanya 5,04%, atau peringkat 5 dari 20 Negara di ASEAN. Sementara itu Tren inflasi tingkat Nasional sendiri saat ini per juni 2024 sebesar 2,51%, dan inflasi untuk bulan ke bulan sebesar -8,08%. Terkait angka ini, beberapa daerah masih perlu melakukan berbagai upaya untuk menurunkan atau menstabilkan angka inflasi.
“Sejumlah hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengendalikan inflasi diantaranya, turun ke pasar dan sentra produksi guna memastikan kecukupan stok dan ketersediaan barang kebutuhan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. Adapun pada minggu kedua Juli 2024 komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya, cabe rawit di 165 daerah kabupaten/kota, minyak goreng di 143 daerah kabupaten/kota dan beras di 113 daerah kabupaten/kota,” ujarnya.
Kemudian, terkait terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), Mendagri menekankan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota agar mempertimbangkan situasi terjadinya KLB Poliomylitis atau penyakit Polio pada 6 (enam) Provinsi yakni, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Beliau berharap kepada para Kepala Daerah diwilayahnya masing-masing agar menginternalisasikan pelaksanaan PIN kedalam Dokumen RPJMD atau RKPD), melakukan advokasi dan sosialisasi kepada tokoh agama, masyarakat, organisasi profesi, satuan Pendidikan dan seluruh pihak terkait lainnya.
Selain itu, Sekda Bombana dalam arahannya menegaskan komitmen kuat untuk berperan aktif dalam mewujudkan target nasional dalam kedua bidang ini. Di Sulawesi Tenggara sendiri angka inflasi menempati urutan ke-16 provinsi terendah se-Indonesia, angka ini masih dianggap tinggi dibandingkan bukan sebelumnya yang mana Sulawesi Tenggara masuk dalam 10 besar dengan angka terendah.
Untuk itu, Kabupaten Bombana saat ini terus berkomitmen untuk berupaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan melakukan tindakan nyata dan membuat inovasi dan kreasi dalam pengendalian inflasi di daerah.