𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗖𝗼𝗺-𝗕𝗼𝗺𝗯𝗮𝗻𝗮 Suasana semarak mewarnai hamparan sawah di dusun Lababu Desa Tinabite, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, pada Minggu (20/4), Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si di dampingi wakil Bupati Bombana Ahmad Yani,S.Pd,.M.Si, memimpin langsung kegiatan Panen Raya Perdana. Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan ketahanan pangan daerah serta bentuk apresiasi pemerintah terhadap kerja keras para petani di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pejabat Sekda Bombana dr.H.Sunandar,MM.Kes.Ketua DPRD, unsur Foorkompinda,Kelompok Tani Matiro Bulu serta tokoh masyarakat setempat. Namun, momen ini sedikit tercoreng akibat rendahnya tingkat kehadiran para kepala desa di wilayah tersebut. Dari sembilan kepala desa yang dijadwalkan hadir, hanya enam yang benar-benar hadir di lokasi, sebuah kenyataan yang disayangkan oleh Bupati Bombana.
Dalam sambutannya, Bupati Burhanuddin menyampaikan apresiasi tinggi kepada para petani yang telah menunjukkan kerja keras dan dedikasi dalam mendukung program ketahanan pangan. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama antara pemerintah desa dan pemerintah kabupaten, dalam mendukung pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kegiatan panen raya ini bukan hanya seremoni, tetapi simbol komitmen kita untuk mendampingi masyarakat, terutama para petani yang merupakan garda terdepan ketahanan pangan kita. Namun saya cukup kecewa karena dari sembilan kepala desa yang dijadwalkan hadir, hanya enam yang datang. Ini bukan sekadar absen dari acara, ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan tanggung jawab moral dan administratif mereka terhadap masyarakat,” ujar Burhanuddin dengan nada tegas.
Ia menambahkan bahwa seluruh jajaran pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun desa, adalah pelayan masyarakat, bukan sebaliknya. “Kita ini bukan pejabat yang harus dilayani. Justru kita yang harus melayani. Kalau kepala desa tidak mau hadir dalam kegiatan seperti ini, bagaimana bisa mereka menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyatnya?” tegas Bupati Burhanuddin.
Panen raya ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus mempererat sinergi dalam menyongsong program-program strategis pertanian di Bombana. Masyarakat setempat menyambut positif kehadiran bupati dan wakil bupati yang turun langsung ke lapangan. Mereka berharap perhatian pemerintah tidak berhenti pada acara seremonial, tetapi juga menyentuh kebutuhan riil petani seperti alat dan teknologi pertanian, bibit unggul, serta akses pasar yang lebih baik.
Ketua kelompok Tani Matiro Bulu pak Darwis menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi rutinitas tahunan. “Ini bukan hanya tentang panen, tapi bagaimana petani merasa dihargai. Kami senang Pak Bupati dan wakil bupati datang langsung. Ini menunjukkan bahwa beliau peduli. Tapi kami juga sedih karena banyak kepala desa yang tidak hadir namun bersyukur karena kades kami hadir bersama kelompok tani. Padahal bupati ingin mendengar langsung keluhan dari kepala desa apa yang menjadi keluhan warga disamping itu kami juga berharap dengan bupati dan wakil bupati yang baru ini bantuan untuk alsintan sangat kami harapkan sebab sejak 2017 sampai sekarang bantuan itu belum pernah ada, ” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Kadis Pertanian Sarif,SH memberikan apresiasi kepada seluruh kelompok tani Matiro Bulu di dusun Lababu. Ia menjelaskan bahwa lahan produksi pertanian saat in𝖎 ±13.000 Ha dan akan ada rencana pembukaan sawah baru kurang ±750 Ha yang telah diagendakan pak bupati.
“Saya mengapresiasi kerja keras kelompok tani Matiro Bulu sekaligus berbangga aswa cita pertanian atas program pak Bupati dan wakil bupati sebagai garda terdepan dalam mendukung ketahanan pangan khususnya di kabupaten Bombana,” kata Kadis Pertanian
Di akhir acara, Bupati Bombana sempat berdialog langsung dengan para petani dan masyarakat, serta menyerahkan bantuan simbolis berupa bibit unggul untuk mendukung produktivitas. Ia juga menginstruksikan OPD terkait untuk segera menindaklanjuti masukan masyarakat agar hasil panen tahun berikutnya bisa lebih meningkat.
Panen Raya Perdana ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan pertanian, tetapi juga menjadi cermin dinamika kepemimpinan bupati Bombana dan pentingnya kesadaran kolektif bahwa pelayanan publik adalah kewajiban, bukan pilihan. Dalam semangat ini, pemerintah kabupaten Bombana berharap semua elemen, khususnya di tingkat desa, bisa menguatkan peran dan fungsinya demi kemajuan bersama.
Pen/Editor:Andi Syam
Media:𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮.𝗖𝗼𝗺