Pasar Sentral Boepinang Kebanggaan Masyarakat Bombana Kini Diwarnai Berbagai Permasalahan Mendesak

𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮.𝗖𝗼𝗺-𝗕𝗼𝗺𝗯𝗮𝗻𝗮 Pasar Sentral Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara yang dulunya menjadi simbol aktivitas ekonomi dan kebanggaan masyarakat Bombana, kini menghadapi berbagai persoalan serius yang mengancam kenyamanan dan fungsionalitasnya sebagai pusat perdagangan rakyat.

Salah satu isu utama yang mencuat adalah alih fungsi kantor pengelola pasar. Kantor yang seharusnya menjadi pusat aduan, informasi, dan layanan administrasi, justru kini dijadikan tempat tinggal oleh beberapa oknum pengurus pasar. Hal ini tidak hanya melanggar fungsi fasilitas publik, tapi juga mengaburkan batas antara profesionalisme dan kepentingan pribadi.

Lebih jauh, sejumlah los yang seharusnya digunakan untuk aktivitas jual beli justru terbengkalai dan dilaporkan dimanfaatkan sebagai tempat praktik prostitusi terselubung oleh pasangan muda mudi. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan pedagang dan pengunjung pasar, serta mencoreng citra pasar yang telah lama menjadi jantung ekonomi lokal.

“Seharusnya yang punya los dilantai dua, kalau tidak dipakai menjual ya di gembok saja, karena kalau malam berdatangan pasangan muda mudi dan paginya banyak ditemukan kondom di setiap los yang terbuka, bahkan banyak sampah berserakan dan dos dijadikan alas untuk anu,” jelas kepala lingkungan yang akrab di sapa Bajae pada Jumat (18/4/25)

Permasalahan lainnya adalah kesimpangsiuran dalam pengurusan dan penagihan biaya listrik. Banyak pedagang mengaku tidak mendapatkan kejelasan terkait nominal dan mekanisme pembayaran, yang pada akhirnya memicu kebingungan dan potensi konflik horizontal di antara para penghuni pasar.

“Penagihan biaya listrik memang masih simpang siur karena belum ada sistem yang baku. Kami sedang upayakan penataan ulang, tapi butuh dukungan dari Pemda dan kesadaran para pedagang juga karena tidak sedikit penghuni los lampunya menyala tapi meteran losnya tidak berjalan sehingga tidak mau membayar sesuai daya yang ia pakai.” ujar H.Kasman pihak pengelolah pasar.

Tak kalah penting, kondisi infrastruktur pasar juga turut memprihatinkan. Salah satu WC umum dilaporkan mengalami kebuntuan saluran pembuangan, yang menyebabkan air meluap hingga merusak plafon bagian depan pasar. Hal ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, namun juga mengancam keselamatan pengunjung serta pedagang.

“WC umum itu sudah lama rusak, airnya meluap ke mana-mana, bikin bau dan becek. Sekarang plafon sampai jebol. Ini bukan soal estetika lagi, tapi sudah bahaya buat keselamatan hal ini sudah kami laporkan tapi pihak instansi terkait tidak pernah di tanggapi,” terang Kamaruddin pihak pengelolah Pasar

Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama dinas terkait dapat turun tangan secara cepat dan menyeluruh untuk membenahi kondisi pasar ini. Penataan ulang fungsi fasilitas, penindakan tegas terhadap penyalahgunaan ruang, hingga perbaikan infrastruktur menjadi langkah-langkah penting yang perlu segera diambil.

“Kami di sini cuma mau cari nafkah dengan tenang, tapi sekarang malah banyak los kosong dijadikan tempat maksiat. Anak-anak kami ikut ke pasar, tapi jadi takut karena suasana sudah tidak sehat lagi. Kalau pak Bupati tau masalah in𝖎 pasti Perindagkop ditegur dan bupati akan terjun langsung lihat kondisinya pasar ini ” kesah seorang penjual yang enggan di sebut namanya.

Di tengah berbagai persoalan yang melanda Pasar Sentral Boepinang, masyarakat tetap menyimpan harapan besar agar pasar ini bisa kembali menjadi tempat yang nyaman, aman, dan layak sebagai pusat aktivitas ekonomi.

Pasar Sentral Boepinang memiliki potensi besar untuk kembali menjadi pusat ekonomi rakyat yang sehat, bersih, dan tertib. Namun, hal ini hanya dapat terwujud jika ada komitmen bersama untuk melakukan pembenahan secara masif dan inklusif, dengan melibatkan semua elemen pemerintah, pedagang, dan masyarakat sekitar.

Masyarakat berharap pembenahan dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya sebatas perbaikan fisik, tetapi juga penegakan aturan, tata kelola transparan, serta perlindungan terhadap para pedagang kecil agar pasar benar-benar kembali menjadi milik rakyat.

 

Pen/Editor:Andi Syam
Terobosnusantara,Com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *