Pasar Sentral Boepinang Menjadi Monumen Penting dan Renungan Untuk Seorang Pemimpin Yang Terlupakan

𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮.𝗖𝗼𝗺-𝗕𝗼𝗺𝗯𝗮𝗻𝗮 Pasar Sentral Boepinang kecamatan Poleang kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan monumen penting yang terlupakan untuk seorang pemimpin yang pernah mengukir sejarah panjang tentang sebuah kabupaten yang bernama Wonua Bombana.

Kabupaten Bombana terdiri dari 22 kecamatan, 22 kelurahan dan 121 desa dengan luas wilayah 3.001,00 km² dan jumlah penduduk sebesar 136.582 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 45 jiwa/km². Dan satu-satunya kabupaten diantara 15 kabupaten di Sultra hanya kabupaten Bombana yang memiliki pasar yang menjadi kebanggan masyarakat Bombana dan tidak dimiliki kabupaten lain di Sultra itulah pasar Sentral Boepinang kecamatan Poleang kabupaten Bombana

H. Tafdil merupakan mantan bupati Bombana yang menjabat selama dua periode, mengawal dan memulai karier yang cukup kharismatik edukatif penuh tantangan dalam menorehkan fakta dalam catatan sejarah perjalanan panjang selama dua periode untuk sebuah kabupaten menuju peradaban yang berintegritas dan mampu menciptakan monumen penting cukup fenomenal yaitu pasar sentral Boepinang yang menjadi kebanggaan mayarakat kabupaten Bombana saat ini.

Seadil adilnya dan seburuk buruknya seorang pemimpin tetap akan dikenang dengan berbagai polemik di tengah masyarakat. Hal ini di benarkan bahwa pro dan kontra akan selalu ada untuk seorang pemimpin entah Presiden ,Gubernur,Bupati,Desa bahkan seorang pemimpin rumah tangga. Pujian dan kritikan akan tetap menjadi renungan dan bahan pertimbangan disetiap inzan yang merindukan perubahan dalam mencapai cita-cita menuju masa depan bangsa yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Perjuangan karier seorang Tafdil dalam memajukan kabupaten Bombana bukanlah hal yang instan, namun di barengi tanggung jawab serta komitmen dalam mengambil keputusan diberbagai hal dalam sistem tatakelola birokrasi pemerintahan dikabupaten Bombana kendatipun pada konsekuensinya ada segelintir pihak yang belum puas dengan dedikasi serta prestasi yang dimiliki oleh Tafdil selama menjabat dua periode.

Pasar Sentral Boepinang sebagian kecil dari bukti sejarah perjuangan Tafdil dan semua jajaran dimasanya meskipun dilain pihak ada segelintir yang melupakannya. Membangun sebuah kabupaten bukan persoalan mudah,namun dibutuhkan keberanian dan kerja keras serta komitmen dalam merealisasikan setiap program begitupun setiap program perlu anggaran agar semuanya dapat terealisasi secara maksimal, sayangnya banyak yang menuntut lebih maksimal tanpa memikirkan APBD dan APBN dalam satu daerah.

Sejatinya perubahan sebuah kabupaten harus sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah agar tidak timbul opini justifikasi untuk seorang mantan pejabat dimasa lalu. Inilah yang menjadi tanda tanya ketika kemudian masyarakat menuntut sebuah perubahan yang lebih waow tanpa meihat pendapatan serta merasakan dan melihat apa yang dinikmati di masa kini ibarat pepatah,” Hujan setahun menumbuhkan sekuntum mekar bunga yang mewangi namun gugur dan layu hanya kemarau satu hari,”

Dirinya berharap kesadaran masyarakat mampu mengenang secuil jasanya tanpa memgumbar kekurangan yang berlebihan dimasa kepemimpinannya. Bak kata pepatah “Bukan gading bila tak retak, bukan mawar bila tak berduri dan bukan pula manusia bila tak pernah khilaf dan salah” hal itu dia katakan saat di temui dikediamannya Rabu (30/10/24)

“Setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan itulah fitrah manusia, dan tidak semuanya manusia akan benar terus dan salah terus setiap kesalahan pasti ada pembenaran saat ada kesadaran untuk mengakui dan memperbaikinya,” Ungkap  H.Tafdil

Lebih lanjut dirinya mengatakan pilkada sudah diambang pintu mari menjaga pilkada yang damai sejuk tanpa saling memprovokasi dan mengaitkan dirinya dengan calon bupati saat ini, karena setiap calon bupati punya agenda visi dan misi dan bupati terpilih pasti memiliki progres yang berbeda sesuai perkembangan jaman dan perubahan iklim modernisasi yang berbeda pula.”Saya berharap semoga Bombana kedepan mampu bersaing dengan kabupaten lain mengingat APBD bertambah dan perkembangan industri semakin menjanjikan tentu akan membawa nilai tambah untuk daerah kita,”Tutupnya.

𝗣𝗲𝗻/𝗘𝗱𝗶𝘁𝗼𝗿:𝗔𝗻𝗱𝗶 𝗦𝘆𝗮𝗺