Negara Branding Petani Untuk di Buat Miskin Selamanya Opini KaBiro Media Terobosnusantara Kabupaten Bombana

Terobosnusantara.Com-Bombana  Sungguh Ironi negeri ini, kemiskinan ekstrim, Inflasi dan Stunting merupakan isu nasional yang membutuhkan penanganan serius dan ketiga poin ini harus dicarikan solusi tepat untuk segera mencabut dan di hilangkan dari bumi Indonesia yang kita cintai bersama. Disetiap kabupaten bahkan provinsi di seluruh Indonesia ,pemerintah selalu menggelar pasar murah disebabkan persoalan kenaikan Inflasi yang tidak menentu, dengan gelaran pasar murah yang di adakan pemerintah entah Provensi ataupun tingkat kabupaten masyarakat mengapresiasi dan merasa bersyukur dengan kegiatan tersebut namun pernahkah pemerintah berpikir untuk mengatasi akar permasalan kenapa INFLASI susah untuk di hilangkan? Allahu A,Lam Bissawaf.Sungguh menyedihkan

Secara faktual di seluruh Persada Nusantara dan sama kita ketahui bahwa negeri Indonesia adalah kolam susu ikan dan udang selalu menghampiri dirimu bahkan tonggak kayu bisa jadi tanaman , emas dan nikel adalah lambangmu tanah subur membentang adalah bantalmu,ikan dan udang adalah kasurmu tapi kenapa mayoritas hampir seluruh masyarakat Indonesia masih mengeluh bahkan PKH (Program Keluarga Harapan) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) masih marak dan kental menjadi rebutan di desa-desa,? Hal ini harusnya menjadi renungan untuk pemerintah bahkan menjadi PR yang harus segera diatasi dan di selesaikan.

Yang membuat bangsa ini sakit bukan orang bodoh begitupun yang membuat masyarakat menderita dan miskin ujungnya merampok dan di penjara itu akibat persoalan perut yang tidak mendapat fasilitas bukan juga karena ulah orang  bodoh, namun karena kelebihan orang’pintar ujungnya membuat masyarakat menderita, masyarakat hanya di jadikan alamat demi masyarakat katanya ,namun pada  faktanya demi anu . Hati dan pikiran masyarakat tak jarang berperang ketika melihat uang merah di sodorkan demi menuntut seorang calon pemimpin di sebuah negeri, adakah yang di pilih masyarakat seorang pemimpin karena figur dan kompetensi? Adakah pilihan karena hati nurani? Kenyataan yang berbicara bahwa garis tangan tak akan terealisasi tanpa campur tangan tak ada kendaraan gratis untuk menjadi calon legislatif yudikatif begitupun eksekutif memerlukan cat tebal untuk memoles papan yang rusak agar nampak berkilau, jadi bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa berbanding lurus dengan aturan dan serta bersikap adil  saat memulai karier untuk menjadi pemimpin sudah di grogoti kantongnya bahkan menjual warisan demi sebuah jabatan? mari kita kembali kepersoalan INFLASI.

Ketika panen padi masyarakat meningkat maka harga beras di pasaran akan menurun dan saat panen masyarakat menurun maka pemerintah sibuk dengan Inpor dan ketika mendekati lebaran entah idul Fitri dan Idul Adha harga beras tomat cabai bawang merah daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya akan drastis meningkat.Pernahkah pemerintah menekan harga baju lebaran dan harga tiket pesawat tiket perjalanan mudik ditekan dan di turunkan ? hehehe atasi sebabnya agar tidak sibuk mengatasi akibatnya.Inilah problem dianggap ringan namun akibatnya besar, ibarat seorang penyidik sibuk mencari pasal dan junto untuk seorang pelaku yang memukul istrinya/KDRT tanpa mengetahui kenapa istri di pukul tentu ada sebabnya, jadi sebab dulu di introgasi kenapa mulut istrinya di pukul baru akibatnya yang di benahi.

Pupuk semakin langka didapatkan oleh petani ale-ale pupuk bersubsidi tinggal janji.Anggota Komisi IV DPR RI di jaman Hb Nabiel Al Musawwam pernah berkata,”Ketersediaan pupuk dalam kontek kelangkaan dan ketersediaan gas erat kaitannya dengan refilasi,industri pupuk di jamin tidak akan langka dan tidak akan mungkin mengorbankan petani apa lagi petani digiatkan berswasembada pangan beras, jadi apapun yang terjadi pupuk harus ada dan tersedia,” katanya,tapi buktinya mana?

Seharusnya pemerintah menyadari dan merenungkan serta melihat fakta di lapangan adakah petani yang kaya raya ? kalau pun ada yang kaya maka yang  membeli hasil pertanian itulah yang akan jauh lebih kaya, renungkan hampir semua yang duduk di pemerintahan berasal dari anak seorang petani untuk itu ,harusnya saat menjadi seorang pemimpin negeri ingatlah dari mana berasal setelah mengetahui asalnya maka berkontribusilah dari mana anda berasal agar kehidupan petani akan makmur dan saat  petani sejahtera tentu semuanya akan terfasilitasi karena sumber makanan kita bukan dari batu di olah lalu di makan namun dari padi kemudian menjadi beras ,sungguh ironi .

Yang kaya akan semakin kaya itu nyanyian sang legendaris bang H.Rhoma irama dan itu fakta tak terbantahkan.Kenapa? Anggaran APBD  dan APBN mayoritas di titip beratkan pada sektor infrastruktur dari tahun ke tahun ale -ale demi fasilitas petani demi rakyat dan demi anu dan itu maka infrastruktur di jadikan alasan ,dana besar seperti Bola dari atas tiba di daerah seperti kelereng selanjutnya tiba di TKP seperti merica hehehe cukup berkarya dalam tulisan tapi kritikan tak akan mempan tanpa pembenahan dan tindakan. Siapa yang mau di salahkan ?mari bertanya kepada rumput yang bergoyang.”kata Ebit G Ade.

Harapan masyarakat merintih menunggu pemimpin yang punya hati nurani yang  mampu membuat masyarakat sedikit gemuk dan sejahtera namun tulang belulang tetap renta remuk terbungkus kulit .Subsidi yang selalu pemerintah lounching namun lebih banyak pro kepada orang  yang dekat api ketimbang si miskin di gubuk reok,kehidupan tak mungkin langgeng,penyesalan tetap datang di ujung zakratul maut,bersabar dimulut telah masyarakat lakoni ,namun tuntutan perut tetap merintih menunggu uluran tangan dari seorang yang punya nurani.Semoga musibah ini akan berlalu dan sinar kebahagiaan akan menerangi mayapada khususnya Indonesia raya yang sama-sama kita cintai lewat perjuangan dan tetesan darah para pejuang terdahulu yang tanpa pamrih
*Penulis:A.Syam *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *