Terobosnusantara.com-Mubar-Kedatangan presiden RI Ir H.Joko Widodo di provinsi Sulawesi Tenggara pekan lalu cukup menjadi perhatian dan kesyukuran masyarakat,terlebih masyarakat Muna Barat menyambut dengan antusias penuh bahagia namun melahirkan rasa haru dan penasaran.Terutama Asma Nur Kaida Sekretaris umum Komunikasi Pemerhati Lingkungan Laworoku (KPLL) Gimana mungkin roundow Presiden RI itu sudah di agendakan untuk berkunjung ke mata air Jati Matakidi hari itu, bahkan telah singgah makan siang di resto depan gerbang mata air Jati Matakidi padahal sementara jaraknya hanya radius 50 meter dari tempat itu.
Dikabarkan presiden RI Joko Widodo akan jalan -jalan melihat keindahan sumber mata air Matakidi sekaligus melihat kondisi pohon jati yang telah dirambah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab semua berita itu telah sampai ke telinga beliau, namun hal itu menjadi fenomena dan melahirkan tanda tanya karena informasi yang beredar bahwa pihak Pemda tidak memfasilitasi hal itu bahkan ada juga info yang beredar bahwa lokasi sumber mata air Jati Matakidi adalah tempat angker tidak bisa sembarang dimasuki oleh orang asing
Seyogyanya pemerintah memberikan fasilitas untuk Jenderal ASN, nomor Wahid di Indonesia itu memperkenalkan daerah yang cukup pantas menjadi daerah pariwisata mengingat sumber mata air Jati Matakidi adalah salah satu daerah pariwisata yang cukup indah dan pantas untuk di perkenalkan guna mendorong pariwisata agar bisa menjadi sumber pendapatan daerah bukan justru menyembunyikan keberadaannya
“Sungguh kami tidak bisa berkata apa-apa kami di fitnah sampai Baleho untuk ucapan “Selamat Datang Presiden”di tempat itu tidak boleh dipasang bahkan disabotase,dan teman-teman Mapala Muna Barat kecewa atas kejadian itu”ujar Asma Nur Kaida.Namun di sisi lain kata dia juga bersyukur kepada pihak berwajib dalam hal ini pihak Polri dan TNI setempat atas kerjasamanya menangkap beberapa pelaku penebangan Jati di mata air Jati Matakidi hal ini cukup menjadi perhatian agar ada efek jera untuk pelaku dan tidak akan melakukan penebangan dan pengerusakan di lingkungan mata air jati Matakidi yang seharusnya di lindungi dan melestarikan ekosistem yang ada di dalamnya.
Asma Nur Kaida berharap kepada pemerintah serta seluruh elemen masyarakat agar berkolaborasi menjaga kelestarian lingkungan mata air Matakidi sebagai aset daerah yang sangat penting untuk generasi dimasa yang akan datang, mengingat sumber air jati Matakidi adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Muna Barat serta Komunitas Pemerhati Lingkungan Laworoku di samping itu wilayah jati Matakidi sudah mendapat sertifikat benih resmi dari Provinsi Sulawesi Tenggara.Bumi air serta kekayaan yang terkandung didalamnya patut kita jaga bersama untuk masa depan generasi yang akan datang.
*Penulis:A.Syam *
Narasumber:Asma Nur Kaida