TEROBOSNUSANTARA.COM – BOMBANA Seorang Pria berusia 32 tahun dengan nama samaran.Herman memutuskan berhenti mengedar sabu yang digelutinya selama dua tahun terlibat dalam peredaran sabu dengan bergelimang rupiah hidup mentereng santai tanpa beban, bebas kemana saja tanpa hambatan, meskipun rumah tangga hancur berantakan dan anak-anaknya kehilangan kasih sayang ujungnya istri raib tak tahu kemana rimbanya.
Dengan keuntungan berlipat ganda membuatnya bebas bergaul dan bergabung dengan siapapun saja.Dari hasil pekerjaannya dia foya-foyakan dengan pikiran pendek bahwa habis hari ini besok akan dapat lagi.hal itu terus berlanjut tanpa dia sadari ujungnya tahun 2022 satuan Narkoba Polres Kabupaten Bombana telah menetapkan dirinya sebagai tersangka dan Pada pasal 127 yang mengatur hukuman rehabilitasi bagi pengguna narkotika yang di tangkap dengan jumlah narkotika dibawah ambang batas tertentu,pasal,128 mengatur hukuman penjara maksimal 4,tahun.
“Traumami saya kasian dengan pekerjaan begituan meskipun keuntungannya sangat menjanjikan namun keluarga dan anak-anak ikut menanggung resikonya, hingga kini istri pergi jauh nda tau kemana dan anak-anakku kehilangan kasih sayang,sekarang saya jalani saja kehidupan ini sebagai bapak sekaligus sebagai ibu untuk anak -anakku .Saya berharap hal itu cukup menjadi bahan pelajaran buat saya pribadi semoga cukup saya yang alami peristiwa ini,”ujarnya sambil mengenakan kaos tangan kerjanya dan matanya memerah mengenang masa lalunya.
Ditemui media TEROBOSNUSANTARA.dikediamannya di jantung kota Poleang kabupaten Bombana,pekan lalu Herman bercerita tentang keputusannya untuk meninggalkan profesi itu dan hidup seadanya dengan pekerjaan yang tanpa resiko hal ini karena tuntutan kata hatinya dengan melihat kondisi keluarganya yang sekarang telah hancur serta anak-anaknya yang telah kehilangan kasih sayang dan bimbingan dari kedua orang tuanya yang memaksa meninggalkan profesi itu walaupun hasilnya sangat menjanjikan namun karena kehancuran itu yang memaksa untuk mengubah jalan hidupnya.
Setelah meninggalkan profesi sebagai pengedar sabu, kini dia buka bengkel otomotif sekaligus menerima panggilan kemana saja dalam lingkungan kabupaten untuk memperbaiki kendaraan yang rusak,hal ini merupakan langkah awal yang tepat merubah jalan hidupnya meskipun hasilnya tidak seberapa namun setidaknya mampu melupakan bayang-bayang masa lalunya yang kelam dan hidup mendekam dalam penjara bertahun tahun.
“Fokus saja kerja begini walaupun tangan hitam kayak arang hasilnya pun tidak seberapa namun pikiran tenang anak-anakpun sudah merasa tenang dengan uang jajan perhari walaupun hanya recehan tapi saya bisa merasakannya bersama anakku dibanding pendapatan yang kudapatkan di masa lalu jutaan tapi semua habis juga,”ujarnya dengan mata berkaca- kaca.
Hal yang membuat Herman sangat trauma ketika mendekam dalam penjara selama beberapa tahun tidak sekalipun istrinya pernah datang menjenguknya dan tanyakan kabarnya, bahkan belum cukup setahun dalam penjara menjalani hukumannya tersiar kabar kalau istrinya pergi jauh tinggalkan anak-anaknya dan menikah dengan pria lain, awalnya Herman tidak percaya kalau istri kesayangannya akan melakukan hal senekad itu namun dia benarkan karena sebelumnya memang pernah datang keluarga istrinya untuk minta tanda tangan tapi Herman menganggap hal itu hanya lelucon.
Herman berharap kisah hidupnya dapat menjadi inspirasi buat semua orang yang pernah mengalami hal yang sama dengannya, begitupun yang tidak pernah melaluinya Ia berharap jangan pernah ada yang mengalami apa yang pernah Ia rasakan begitupun jangan sekali-kali mengerjakan pekerjaan yang dilarang oleh agama dan Herman akan terus belajar dan kembali mengejar masa depannya terutama untuk masa depan anak-anaknya Ia berusaha melupakan bayang-bayang masa lalunya yang kelam dengan menggeluti pekerjaan otomotif yang terasa rumit baginya tapi semua tak ada yang tak mungkin saat kita mau mencoba dan memulainya.
“Jangan pernah mencoba pekerjaan yang pernah saya lakukan sungguh hal itu sangat menyakitkan, banyak teman dimeja makan di kafe bahkan semuanya serba gampang namun saat terjebak dan tersungkur dalam penjara dipilih satu biji beras dalam tumpukan jerami yang akan datang menemui kita dalam penjara, bukan cuma itu keluarga pun akan menanggung semua resikonya,”jelasnya sambil membasuh air matanya.
Dengan dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama disekitarnya,Herman tak pernah berhenti untuk datang minta arahan bahkan saat waktu tiba dia tinggalkan pekerjaannya untuk menunaikan kewajibannya,tak jarang dia menangis setelah usai ucapkan salam lalu berdoa meminta ampun dan berdoa untuk keselamatan semua orang terutama masa depan anaknya, agar jangan pernah ada yang merasakan hal yang sama yang pernah dilaluinya kasihan efeknya sama keluarga terutama anak-anak.
Saat ini Herman fokus pada pekerjaan yang dia geluti dengan membangun masa depannya dan masa depan putra dan putrinya kisah pahit yang pernah Ia rasakan cukup menjadi pengalaman berharga dan guru besar dalam kehidupannya,tak akan kita kenal sebuah kebaikan tanpa pernah tahu tentang sebuah keburukan, begitupun sebuah keberhasilan tanpa kegagalan niscaya kita takkan pernah tau makna tentang sebuah keberhasilan.
*Penulis:A.Syam *