NEWS  

PEDAGANG KELUHKAN ADANYA PUNGLI DI PASAR SENTRAL BOEPINANG KEC:POLEANG ,KAB: BOMBANA 

TEROBOSNUSANTARA.COM.BOMBANA-Jumat (,22/3/2024) Pasar Sentral Boepinang ,adalah salah satu pasar ter mewah di Kecamatan Poleang , Kelurahan Boepinang Kabupaten Bombana ,prov Sultra, hal itu tidak bisa di pungkiri kemewahannya ,dan pasar ini di bangun di masa pemerintahan TAFDIL saat menjadi Bupati Bombana selama dua periode ,

Namun kemewahan pasar sentral Boepinang menuai sorotan yang sangat memprihatinkan ,mulai dari peresmiannya yang simpang siur ,begitupun tidak sedikit tukang yg mengeluh karena gaji yang di janjikan tidak sesuai yang dia terima ,

Selain itu banyak pedagang lokal yang mengeluh tentang pembagian kios yang tidak sesuai prosedur ,opini masyarakat lokal menilai tidak sedikit pedagang yang tidak menempati los tersebut di sebabkan di sewakan oleh pihak kedua ,dengan sewa yang sangat tidak masuk akal ,

Prindagkop di nilai gagal dan tidak profesional karena membagikan kios kepada orang tertentu ,dan tidak menjual bahkan di gembok dan tidak di fungsikan ,hingga beberapa pedagang menjual di sembarang tempat karena tak sanggup menyewa kios dari pihak kedua dengan harga yang relatif mahal ,

Pasar ini di buat oleh pemerintah untuk seluruh masyarakat ,namun herannya banyak oknum yang mengambil kesempatan meraih ke untungan dan memperkaya diri sendiri ,bahkan harusnya oknum tersebut tidak boleh memblok banyak kios,tapi maklumlah mungkin dekat dengan api hingga bebas memilih los,itukan tidak etis, ujar salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya,

Bahkan pengurus dari pihak pemerintah dalam hal ini Prindagkop sangat tidak jelas menata penempatan penjual yang sesuai dengan jenis jualannya,begitupun pengurus pasar yang di tunjuk oleh pihak Prindagkop harusnya di beri SK agar jelas,namun ini seperti preman pemalak yang sok ngatur dan leluasa bertindak tanpa etika ,yang rusak namanya kan tentu Pemerintah,terutama Prindagkop,sambungnya,

Kami sudah mengadu kepada pak Hajar Aswad dua tahun lalu dan Dia membenarkan dan menerima semua aduan kami,namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya ,bahkan pak Hajar Aswad tidak pernah lagi kami lihat kemana rimbanya,kata seorang pedagang yang tidak mau di sebutkan namanya,

Ini pasar sentral Biepinang lucu memang ,kami sudah keliling seluruh Indonesia dan jalan -jalan di setiap pasar baru kali ini kami temukan pasar yang pengurusnya seperti preman bahkan seperti pemalak caranya membagikan karcis pun membingungkan ,karena penjual tomat dan lombok kalaupun Lombok dan tomatnya habis paling 100 ribu saja harganya kok di kasih karcis 4 lembar dan bayar Rp 8000,sementara tetangganya yang jual sayur”an kasi karcis 2 lembar dan bayar Rp 5000,Sementara penjual pakaian anak” yang di sampaing kanannya ibu penjual sayur di kasih karcis 3 lembar dan bayar Rp 6000,ini pasar Swasta atau pasar pemerintah kata Supra Ahmad penjual sendal sekaligus Aktivis dari Sulawesi Selatan.

Pedagang berharap agar Dinas Prindagkop mengambil sikap yang bijak dan preventif mengenai masalah ini yaitu menertibkan semua oknum pedagang yang melakukan pelanggaran begitupun semua pengurus pasar yang di tunjuk termasuk pembagi karcis mestinya di beri arahan yang jelas atau setidaknya di beri training agar dalam mengatur dan bertindak sesuai dengan prosedur ,yang rusak namanya kan bukan pribadi ,tapi Pemerintah pula yang menanggung buruknya ujar Supra Ahmad Aktivis muda dari Sulawesi Selatan itu (A.Syam-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *