Terobosnusantara.com-Menko PMK Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 21 Oktober 2021.
MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., melakukan pengecekan terhadap capaian vaksinasi dan stok vaksin yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Vaksin di sini masih jauh dari target yang seharusnya, mestinya Provinsi Sulawesi Tenggara memerlukan sekitar empat juta dosis vaksin dan yang sudah dikirim di Sultra baru 1,3 juta dosis,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy di sela kunjungannya di Kantor Dinas Kesehatan Sultra, Kamis 21 Oktober 2021.
Menurutnya, alokasi vaksin di Sulawesi Tenggara masih sangat jauh dari jatah yang seharusnya diterima. Kondisi itu juga berimbas pada capaian vaksinasi secara keseluruhan di provinsi itu yang belum menyentuh angka 50 persen. “Saya melihat, untuk kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara rata-rata masih di bawah 30 persen capaian vaksinasinya, kecuali Kota Kendari yang sudah mencapai 60 persen,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menko PMK Muhadjir Effendy akan menyampaikan hal itu kepada Menteri Kesehatan agar Sultra bisa mendapat pasokan vaksin sesuai yang dibutuhkan.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan ada beberapa kendala dalam pendistribusian vaksin dari pusat ke daerah, karena ada beberapa daerah yang menjadi prioritas, seperti di Papua karena adanya penyelenggaraan ajang Nasional, sehingga bagian besar vaksin digunakan untuk mengejar tingkat kecukupan di wilayah tersebut.
“Tentu saja juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra Hj. Usna, SKM., berharap dengan adanya kunjungan langsung Menko PMK dapat membantu distribusi vaksinasi di daerah tersebut.
“Kebutuhan vaksin di Sultra kurang lebih empat juta dosis, sementara alokasi vaksin baru mencapai 1,3 juta dosis. Dengan datangnya pak menteri ini mudah-mudahan kebutuhan vaksin kita bisa terpenuhi,” kata Hj. Usna, SKM.
Dia menyampaikan saat ini vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Tenggara dosis satu mencapai 32,5 persen dan dosis kedua baru 18,79 persen dari 2.002.579 sasaran.
Menko PMK Sambangi Yatim Covid-19
Menko PMK Muhadjir Effendy menyambangi 27 anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat 22 Oktober 2021.
Pada kunjungan yang dipusatkan di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan paket bantuan untuk kebutuhan sekolah kepada anak-anak yatim yang ditinggal orang tuanya tersebut.
“Pemerintah menjamin terhadap anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19, terutama biaya pendidikan melalui bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP),” kata Menko PMK Muhadjir Effendy.
Untuk itu, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Pemkot Kendari agar anak-anak yatim yang ditinggal orang tuanya akibat Covid-19 tersebut terdaftar sebagai penerima KIP di sekolah masing-masing.
“Tidak hanya untuk pelajar SD, SMP dan SMA, termasuk untuk siswa yang akan masuk kuliah. Saya juga meminta agar anak-anak yatim tersebut mendapat program PKH melalui orang tua wali, karena PKH itu berbasis kepala keluarga, sementara orang tua mereka sudah tidak ada,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan pemerintah harus hadir menjadi pembina bagi anak-anak yatim piatu tersebut, tidak hanya membantu untuk pendidikan, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
Menko PMK Muhadjir Effendy juga meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita jangan lengah dengan kondisi saat ini, tetap harus waspada dengan cara tetap menerapkan prokes.”
Sementara itu, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, S.E., M.E., mengaku pihaknya akan mengusahakan semua anak korban Covid-19 tersebut menjadi penerima KIP hingga jenjang SMP yang menjadi kewenangan pemkot untuk mengusulkan.
“Untuk SMA juga akan kami upayakan, termasuk KIP untuk siswa yang akan masuk kuliah. Alhamdulillah bapak Menko PMK Muhadjir Effendy sangat antusias, beliau sangat mendukung agar seluruh anak yatim tersebut mendapat KIP hingga kuliah,” kata Walikota Kendari Sulkarnain Kadir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beri penjelasan, soal minimnya angka capaian vaksinasi, Kamis 21 Oktober 2021. Dinas Kesehatan mencatat, sejauh ini secara keseluruhan capaian angka vaksinasi Covid-19 dari seluruh kalangan baik tenaga kesehatan, petugas publik, pelajar hingga masyarakat umum baru mencapai 32,53 persen.
Dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra, ada beberapa daerah yang masuk kategori rendah, seperti Kabupaten Konawe Kepulauan juga Kabupaten Buton Selatan yang masih berada di bawah 30 persen. Sedangkan capaian vaksinasi tertinggi berada di Kota Kendari, yakni mencapai angka 60 persen. Sementara itu sesuai dengan standar Pemerintah Pusat, untuk capaian target vaksinasi di Provinsi Sultra adalah sebanyak 2.002.579 orang.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra Hj. Usna, SKM., menjelaskan, rendahnya capaian vaksinasi di Sultra dikarenakan penggunaan vaksin moderna yang akan dipakai didosis ketiga, tidak dapat digunakan secara sekaligus.
“Untuk nakes dosis ketiga masih sangat rendah, karena nakes tidak boleh langsung sekaligus. Karena berdampak tidak ada yang kerja, seperti yang kita tahu moderna ada sedikit dampak dan gejala,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra Hj. Usna, SKM..
Namun, Hj. Usna, SKM., menegaskan pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan capaian target tersebut. Dia menambahkan, akan menggandeng berbagai pihak, seperti unsur TNI-POLRI, termasuk menerapkan sistem jemput bola yang dilakukan dari rumah ke rumah (door to door).
(AR/Red)