News1  

Pemerintah Provinsi Sultra Akan Kirim Siswa Kuliah di Jerman

Terobosnusantara.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di bawah H. Ali Mazi, SH., tidak hentinya memperlihatkan keseriusan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Sultra, kali ini dengan menggandeng Surya Institute yang didirikan oleh salah satu tokoh Pendidikan Nasional, Prof. Yohanes Surya, Ph.D.

MELIHAT keseriusan dan kesuksesan Surya Institute melalui sejumlah programnya di Indonesia, diantaranya Ambon Pintar Matematika hingga Program Daerah Tertinggal, di mana mampu menghantarkan Jayapura menjadi pencetak juara-juara Olimpiade, membuat Gubernur Sultra Ali Mazi, merasa tepat memilih Surya Institute dalam memberikan kesempatan kepada putra-putri tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sultra.

Gubernur Ali Mazi mengatakan, program yang dilaksanakan Surya Institute cukup tepat dalam menjaring siswa-siswi tingkat SMA di Sultra, khususnya anak-anak yang memiliki motivasi belajar tinggi.

“Provinsi Sultra terdiri dari daratan hingga kepulauan, baik mudah dijangkau hingga yang sulit terakses. Dari setiap sudut-sudut wilayah tersebut, tentu banyak anak-anak kita tingkat SMA maupun SMK memiliki cita-cita tinggi melanjutkan pendidikan ke luar negeri, ataupun juga ingin berkompetisi pada ajang bergengsi dalam bidang ilmu pengetahuan. Olehnya, Pemprov Sultra tak hentinya mencari akses untuk memfasilitasi keinginan dan impian tersebut diantaranya dengan menggandeng Surya Institute,” ungkap Gubernur Ali Mazi, Senin 18 Oktober 2021.

Gubernur Ali Mazi menerangkan, pihaknya secara resmi telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding tentang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia antara Gubernur Sultra dengan Ketua Dewan Pembina Surya Institute, Prof. Yohanes Surya, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh SKPD teknis, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Melalui Dikbud Sultra akan melihat anak-anak kita di daratan hingga kepulauan di Sultra, yang memiliki motivasi belajar tinggi tanpa melihat latar belakang sosial ekonomi orang tuanya, sehingga tahun 2022 Pemprov Sultra telah memiliki utusan-utusan yang siap dikirim untuk mengikuti proses penempaan di Surya Institute,” terang Gubernur Ali Mazi.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D., mengatakan, pihaknya siap melaksanakan kesepakatan Memorandum of Understanding tersebut, yang rencananya mulai mengirimkan 20 orang siswa pada tahun 2022, untuk belajar di Surya Institute.

“Surya Institute ini telah memiliki reputasi sangat baik dalam mencetak juara-juara Olimpiade seperti di Papua. Olehnya, Gubernur Sultra mengharapkan bisa membuat projek serupa untuk Sultra, di mana setiap tahunnya akan mengirim utusan,” terang Asrun Lio.

Asrun Lio melanjutkan, selain mencetak juara-juara Olimpiade asal Provinsi Sultra, kerja sama itu juga akan memberikan akses bagi siswa untuk mengikuti tes ke perguruan tingggi yang ada di Jerman, mengingat Surya Institute juga telah menjajaki dan berkerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di salah satu negara maju di dunia tersebut.

“Sekedar gambaran singkat, saat menempuh pendidikan S-1 di Jerman nantinya, tidak ada pembayaran kuliah selain biaya hidup yang ditanggung sendiri. Namun biaya hidup ini juga akan mendapatkan bantuan melalui kerjasama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, mengingat Ketua Dewan Pembina Surya Institute, Prof. Yohanes Surya merupakan Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang Insyaallah siap memfasilitasi dan membantu Pemprov Sultra,” terang Asrun Lio.

Pencetus Proper PERAU GADIK di Bumi Anoa ini menambahkan, adapun siswa tingkat SMA yang akan dijaring nantinya merupakan siswa kelas tiga atau kelas XII, kemudian difasilitasi mengikuti ujian termasuk tes belajar ke luar negeri.

“Sesuai pesan dari Prof. Yohanes Surya bahwa siswa yang dikirim tidak perlu yang pintar, tetapi memiliki motivasi dan semangat belajar tinggi. Nanti di Surya Institute lalu diberikan proses belajar mengajar lagi. Adapun masalah penguasaan bahasa asing, pasti setiap siswa telah mempelajari dasar-dasarnya, sehingga di Surya Institute akan dilatih lebih mahir. Tetapi, terkait seleksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara tetap akan meminta asistensi dari Surya Institute,” tutup Asrun Lio.

(AR/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *