Pembangunan Kesadaran Bela Negara, Forum Kader Bela Negara Tegaskan Komitmen Kebangsaan

𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮.𝗖𝗼𝗺-𝗝𝗮𝗯𝗮𝗿 Dalam upaya memperkuat semangat cinta tanah air dan tanggung jawab kebangsaan, Forum Kader Bela Negara menggelar kegiatan bertema “Pembangunan Kesadaran Bela Negara sebagai Pilar Ketahanan Nasional”. Kegiatan ini melibatkan lintas elemen masyarakat tanpa memandang latar belakang, usia, ataupun profesi, sebagai wujud inklusivitas dalam membangun karakter bangsa.

Ibu Inayatul Qubra Kepala Koordinator Forum Bela Negara Sumatra Barat, menegaskan bahwa bela negara bukan hanya tugas aparat, tetapi panggilan moral bagi seluruh warga. “Bela negara dimulai dari hal sederhana menjaga kerukunan, menyebarkan semangat toleransi, dan aktif berkontribusi di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Arisandi, M.Si., Purnawirawan TNI, Penasehat Forum Bela Negara Pusat Kementerian Pertahanan Republk Indonesia sekaligus Penasehat Umum Media Terobosnusantara.Com menekankan pentingnya peran kader bela negara sebagai agen perubahan. “Kita butuh generasi yang tangguh, disiplin, dan siap menjaga ideologi bangsa dari berbagai ancaman, baik fisik maupun nonfisik,” tegasnya.(24/4/)

Forum Kader Bela Negara berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan secara damai dan partisipatif. Ada beberapa poin penting menjadi dasar dan prinsip Forum Bela Negara antara lain:

1. Konsep Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ini mencakup tidak hanya aspek militer tetapi juga partisisi sipil dalam mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan nilai-nilai nasional.

2. Strategi Pembinaan Kesadaran Bela Negara Pendidikan Formal dan Non-Forma:
Integrasi kurikulum bela negara di sekolah (SD-SMA) dan perguruan tinggi. Pelatihan melalui program seperti Kemah Bela Negara atau seminar tentang wawasan kebangsaan.

Kampanye Publik:
Media sosial, iklan layanan masyarakat, dan acara budaya untuk memperkuat identitas nasional.  Kegiatan Kolaboratif:
Kerja sama dengan TNI/Polri, lembaga pemerintah (Kemenhan, BNPP), dan organisasi masyarakat untuk menyelenggarakan pelatihan dasar kemiliteran atau simulasi penanggulangan bencana.

3. Peran Kader Forum Bela Negara: Rekrutmen dan Pelatihan  Kader direkrut dari mahasiswa, pemuda, atau tokoh masyarakat. Mereka dilatih tentang ideologi, kepemimpinan, dan teknis bela negara. Program pelatihan mungkin melibatkan Satuan Bela Negara (SBB) di bawah Kementerian Pertahanan. Fungsi Kader:  Sebagai agen perubahan yang mengedukasi masyarakat melalui diskusi, workshop, atau aksi sosial. Membangun jaringan komunitas untuk deteksi dini ancaman radikalisme atau disintegrasi.

4. Contoh Program dan Kelembagaan. Satuan Bela Negara (SBB) Unit di bawah Kemenhan yang menyelenggarakan pelatihan bela negara bagi masyarakat sipil, seperti pelatihan dasar militer sukarela. Forum Bela Negara Daerah.   Wadah kader untuk mengkoordinasi kegiatan seperti bakti sosial, penghijauan, atau gotong royong berbasis nilai kebangsaan.

5. Dasar Hukum dan Tantangan Hukum:
Diatur dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan Perpres No. 7 Tahun 2018 tentang Bela Negara. Tantangan:  Mengatasi apatisme generasi muda dan hoaks. Meningkatkan sinergi antarlembaga untuk program yang berkelanjutan.

6. Kesimpulan
Pembangunan kesadaran bela negara memerlukan pendekatan holistik melalui pendidikan, kolaborasi antar-pihak, dan peran aktif kader FBN sebagai penggerak di tingkat akar rumput. Dengan dukungan regulasi dan inovasi program, upaya ini dapat memperkuat ketahanan nasional.

Referensi: Kementerian Pertahanan RI  UU Nomr 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Program SBB dan FBN di berbagai daerah (Contoh: Jawa Barat, Sumatra Barat).

 

 

Pen/Ediror:Andi Syam
Sumber :Arisandi,M S., Purn TNI
Media:𝗧𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝘀𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮.𝗖𝗼𝗺

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *