Satu Jam Lebih Dekat Bersama Pj Sekda Kabupaten Bombana dr. H. Sunandar, M.M.,Kes: Menyelami Kesabaran, Loyalitas, dan Ketabahan dalam Birokrasi Pemerintahan

๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ผ๐—ฏ๐—ผ๐˜€๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ.๐—–๐—ผ๐—บ-๐—•๐—ผ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป๐—ฎย  Dalam atmosfer yang hangat dan penuh makna, satu jam bersama Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Bombana, dr. H. Sunandar, M.M.,Kes, terasa seperti menyelami sebuah samudra luas yang penuh pelajaran hidup.

Tidak hanya soal jabatan dan prestasi, namun juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam kesabaran, loyalitas, dan ketabahan dalam mengarungi dunia birokrasi pemerintahan yang sering kali tak ramah dan penuh ujian.

Berbicara mengenai perjalanan kariernya, dr. Sunandar menggambarkan birokrasi sebagai samudra yang tampak tenang dari permukaan, namun menyimpan arus dan gelombang kuat di dalamnya. Bukan hanya soal administrasi, regulasi, dan struktur, tapi juga tentang bagaimana seseorang bertahan, berproses, dan tetap setia pada nilai integritas di tengah badai dinamika politik dan sosial yang tak jarang menguras emosi dan energi.

โ€œBanyak orang berpikir kecerdasan adalah segalanya untuk sukses dalam pemerintahan. Padahal, kecerdasan saja tidak cukup. Dibutuhkan kesabaran, ketabahan, dan loyalitas yang kuat untuk bisa terus melangkah, meskipun langkah itu berat dan tak selalu terlihat hasilnya dalam waktu dekat,โ€ ujar dr. Sunandar dengan mata yang dalam dan suara penuh ketegasan pada Rabu (4/6/25)

Ketika berbicara tentang tantangan yang pernah dihadapi, dr. Sunandar tak segan menyebut bahwa banyak dari ujian yang dihadapinya adalah ujian kesabaran. Dalam birokrasi, sering kali keputusan yang diambil tidak bisa memuaskan semua pihak. Bahkan tak jarang seorang pemimpin harus berdiri di tengah-tengah tekanan, kritik, dan ketidakpastian.

Namun bagi dr. Sunandar, kesabaran bukanlah kelemahan, melainkan pondasi sejati dari kepemimpinan yang bijaksana.

โ€œKesabaran membuat saya tetap jernih dalam berpikir, tidak mudah terpancing, dan mampu melihat segala sesuatu dari perspektif yang lebih luas,โ€ tuturnya.

Loyalitas bagi dr. Sunandar bukan berarti tunduk buta kepada atasan atau sistem. Sebaliknya, loyalitas yang ia pegang teguh adalah loyalitas kepada kebenaran, kepada rakyat, dan kepada tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara. Di tengah banyaknya godaan untuk mengambil jalan pintas atau bermain aman, ia justru memilih jalan yang kadang sepi namun lurus, bekerja sesuai aturan, menjunjung etika, dan mengutamakan kepentingan publik.

โ€œDalam dunia birokrasi, akan ada banyak pilihan. Tapi prinsip saya sederhana jika sebuah keputusan bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan aturan, maka itu adalah keputusan yang layak diperjuangkan, meskipun sulit,โ€ tegasnya.

Tak sedikit momen menyedihkan yang harus ia hadapi selama mengemban tugas. Mulai dari kehilangan rekan kerja, menghadapi konflik internal, hingga ketidakadilan yang terjadi di depan mata. Namun bagi dr. Sunandar, setiap pengalaman pahit justru menjadi buku pelajaran hidup yang kaya akan hikmah.

โ€œSaya percaya bahwa setiap cobaan adalah bagian dari proses pendewasaan. Kita tidak bisa tumbuh tanpa luka. Tapi dari luka itulah kita belajar, menjadi lebih kuat, dan lebih peka terhadap penderitaan orang lain,โ€ ucapnya.

Menutup perbincangan, dr. Sunandar menyampaikan pesan yang sangat menyentuh, terutama bagi generasi muda yang tengah atau akan berkarier di dunia pemerintahan. Ia mengingatkan bahwa karier di birokrasi bukanlah jalan pintas menuju kekuasaan atau kemapanan, melainkan ladang pengabdian yang memerlukan ketulusan dan kesetiaan.

โ€œJika Anda ingin menjadi bagian dari solusi bangsa, maka siapkan hati Anda. Jangan hanya mengandalkan kecerdasan, tapi milikilah kesabaran untuk bertahan, ketabahan untuk bangkit dari kegagalan, dan loyalitas untuk tetap setia pada pimpinan dan pada tanggung jawab Anda,โ€ pungkasnya.

Satu jam bersama dr. H. Sunandar, M.M.,Kes, membuka mata bahwa di balik struktur birokrasi yang maju, ada sosok-sosok manusiawi yang berjuang dengan hati. Ia bukan hanya seorang pejabat, tapi juga seorang pembelajar, pendengar, dan pemimpin yang memahami bahwa kekuatan sejati dalam pemerintahan adalah ketulusan dalam melayani dan keberanian untuk tetap teguh pada nilai-nilai luhur.

 

 

Pen/Editor:Andi Syam

Media:๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ผ๐—ฏ๐—ผ๐˜€๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ.๐—–๐—ผ๐—บ

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *