Ragam  

Begini Hasil Rembug Kebangsaan Pariwisata Nasional 2022

TEROBOSNUSANTARA.COM,MAKASSAR– Dalam rangka memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022, Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) kembali menghadirkan agenda Rembug6 Kebangsaan Pariwisata Nasional 2022 dengan mengangkat tema “Soliditas Antar-Sektor Usaha Pariwisata Untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Tema ini dipilih sebagai tindak lanjut kegiatan serupa di tahun 2021 lalu yaitu kolaborasi SDM Pariwisata Untuk Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Indonesia, disamping untuk mendukung tema HUT RI ke-77 yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 15 Agustus 2022 dan dikemas dalam konsep virtual talkshow dengan keynote speaker Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salabuddin Uno, BBA.,MBA. Menghadirkan para narasumber yang merupakan pakar dan tokoh kepariwisataan nasional seperti Hariyadi BS Sukamdani (Ketua GIPI Pusat), Prof. Azril Azhari, Ph.D (Guru Besar Pariwisata Universitas Trisakti), Ferdi Arminimus, MBA.,CHA.,CHGM (Ketua Dewan Pertimbangan A.H.L.I), Panca Rudolf Sarungu, SE.,MMSi.,CTE (Chief Community Officer TEPANAS), Robert Alexander Maningka (President Indonesia Tour Leader Association / ITLA) dan Chef Juna (Judges Master Chef Indonesia / Celebrity Chef).

Ketua Umum DPP AHLI,I Ketut Suabawa, CHA dalam sambutannya mengajak seluruh pelaku usaha dan insan pariwisata tanah air bersatupadu dalam penguatan soliditas dan sinergitas dalam kerangka kolaborasi yang inovatif dan adaptif terhadap trend kepariwisataan masa depan. Sesuai UU No 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, terdapat 13 sektor usaha pariwisata.

“Mari semua seluruh sektor mengambil peran strategis sesuai bidangnya, berkolaborasi dan berkolaboraksi nyata”.

Pariwisata global berpengaruh pada trend kepariwisataan di Indonesia yang diakibatkan oleh masa pandemi COVID-19 selain kemajuan teknologi, sehingga dampak pada perubahan perilaku dan gaya hidup manusia ini perlu disikapi secara matang dan konkrit demi keberlangsungan industri untuk menggerakkan ekonomi nasional dan daerah.

Hal tersebut juga didukung oleh data survey sebuah riset menyebutkan 43 persen calon wisatawan setuju membayar lebih untuk produk wisata yang menerapkan konsep ramah lingkungan disamping sekitar 57 persen juga memilih destinasi / produk wisata yang menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan.

Menparekraf, Sandiaga Uno juga mengatakan tema HUT RI “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” diaktualisasikan melalui penguatan solidaritas seluruh stakeholder pariwisata Indonesia untuk membangkitkan kembali industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air.

Pelaku usaha pariwisata harus mampu menyesuaikan trend kepariwisataan pasca pandemi COVID-19 dengan menyiapkan opsi yang localize, personalized, customized dan smaller in size. Serta mewujudkan dan menawarkan sustainable tourism dan quality tourism.

Dengan semangat 3G (gercep, geber, gaspol) dan tetap mengupayakan inovasi, adaptasi dan kolaborasi mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata untuk menyamakan visi-misi-persepsi dan tetap semangat dalam membangkitkan perekonomian Indonesia yang kuat dan tangguh.

“Mari bersama-sama berjuang dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan membuka peluang usaha baru.”

Dalam kesempatan ini juga beberapa narasumber yakni Ferdy Arminius (AHLI) menyampaikan kolaborasi antar sektor usaha pariwisata dibutuhkan untuk akselerasi pemulihan dan penguatan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Harus dikuatkan terus sehingga lebih solid, bermanfaat luas dan berkelanjutan.

Begitu juga menurut Prof. Azril Azhari dari univ Trisakti bahwa perlu adanya pembenahan sistem pendidikan kepariwisataan di Indonesia. Karena industri hospitality sangat bergantung pada kualitas SDM.

Panca Sarungu juga memberikan tanggaoannya, Pandemi COVID-19 melahirkan ide kreatif, inovasi dan membuka celah peluang usaha baru. Didukung dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kerangka digitalisasi pariwisata akan mampu menciptakan dan menguatkan rantai pasok yang terdiri dari pelaku UMKM, pelaku eonomi kreatif, desa wisata dan lainnya.

Akhirnya disimpulkan hasil rembug nasional yaitu pariwisata Indonesia di masa reaktivasi pasca pandemi ini sangat optimis sebagai penggerak kebangkitan perekonomian nasional. Hal ini perlu didukung dengan aktualisasi, implementasi dan internalisasi semangat solidaritas seluruh pemangku kepentingan di bidang kepariwisataan tanah air. Inovasi-Adaptasi-Kolaborasi harus mampu menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan dinamika ke depannya. Konsep quality and sustainable tourism harus menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama.

“Pembangunan SDM Pariwisata Indonesia membutuhkan sistem yang terencana dengan baik secara long term agar mampu menjawab tantangan yang akan selalu ada ke depannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *